
"Apabila gaya hidup berinternet kita salah, potensi ancaman semakin berlipat," kata "Technical Security Consultant" ESET Indonesia, Yudhi Kukuh, saat dihubungi ANTARA, di Jakarta, Sabtu (5/9).
Menurut dia, ancaman selalu mengincar situs (website) dengan hit tinggi. Bahkan, "game online" saat ini juga menjadi sasaran empuk untuk ancaman masuk. Untuk itu, masyarakat perlu memakai antivirus yang ringan, karena, mereka bersentuhan dengan banyak data.
"Khususnya, bagi kalangan akademika kami sarankan menggunakan antivirus yang bisa melakukan `real time scanning` saat menggunakan `USB`, dan memiliki kemampuan sistem yang dapat mendeteksi ancaman baru secara proaktif," ujarnya.
Ia menyatakan, kemampuan tersebut sangat penting untuk dimiliki oleh antivirus tertentu. Apalagi, komunitas kampus dan masyarakat pada umumnya banyak bersentuhan dengan warnet atau "Internet Cafe", hingga "free internet access" (wi-fi) dengan lalu lintas pemakaian internet yang tinggi.
"Kami berharap, dengan pemakaian antivirus yang benar dan tepat maka potensi ancaman yang masuk dapat diminimalkan. Ingat, virus atau ancaman selalu mengincar.
Ia menyebutkan, perilaku berkomputer online yang benar, antara lain rajin meng-"up date" sistem operasi, memastikan selalu terkoneksi dengan internet yang aman, tidak membuka situs yang berpotensi menghadirkan ancaman.
"Semisal, tidak membuka situs porno, menggunakan software dari sumber yang terpercaya, memakai password yang berbeda untuk setiap `account`, jangan mudah percaya terhadap informasi yang diterima via internet, tidak mengumbar informasi sensitif (personal) di internet, dan `back up` data," katanya.
Singkatnya, tambah dia, jika kemudahan dan kenyamanan berinternet tidak ingin terganggu, pengguna internet harus memiliki kebiasaan yang baik dan benar dalam memakai komputer. Mereka bisa memulainya dengan pemilihan sistem proteksi komputer atau antivirus yang baik.
"Kadang pemilihan hanya didasarkan pada harga murah semata atau tren yang tidak selalu benar," katanya.
Untuk menghindari hal tersebut, lanjut dia, perlu ada sosialisasi pemahaman teknologi antivirus.
sumber : erabaru.net











0 komentar:
Posting Komentar
Apabila ada kritik, saran dan pendapat anda, silahkan isi disini. Terima kasih sudah berkunjung.